Bismillaahir rohmaanir rohiim
Sungguh beruntung orang-orang yang membersihkan Jiwanya…..
dan
pastinya sungguh rugilah orang-orang yang mengotori jiwanya…
dan
pastinya sungguh rugilah orang-orang yang mengotori jiwanya…
Jadi Jiwa itu sesuatu yang dapat kotor dan bersih…
Dengan apakah membersihkan jiwa itu?
Bagaimanakah indikator ‘kebersihan’ dari suatu jiwa itu?
dan bagaimanakan agar jiwa itu langgeng dalam keadaan bersih?
Dengan apakah membersihkan jiwa itu?
Bagaimanakah indikator ‘kebersihan’ dari suatu jiwa itu?
dan bagaimanakan agar jiwa itu langgeng dalam keadaan bersih?
Ciri dari jiwa yang bersih adalah :
1. Mempunyai hikmah, hikmah tidak akan muncul tanpa ilmu dan pemahaman akan hukum Alloh ta’ala melalui Al Qur’an…
Jadi hikmah ini akan terlihat jelas pada saat ia mampu memahami hukum dengan baik dan mampu pula dengan santun untuk menerapkannya seluas-luasnya..
1. Mempunyai hikmah, hikmah tidak akan muncul tanpa ilmu dan pemahaman akan hukum Alloh ta’ala melalui Al Qur’an…
Jadi hikmah ini akan terlihat jelas pada saat ia mampu memahami hukum dengan baik dan mampu pula dengan santun untuk menerapkannya seluas-luasnya..
2. Sederhana dalam berbagai sikap…
umumnya jiwa kita akan kotor pada saat kita tidak bisa bersikap sederhana atau tidak merasa cukup dengan yang ada dan kurangnya rasa syukur dapat pula mengotori jiwa…
jadi dengan bersikap sederhana, merasa cukup dan dengan syukur termasuk ciri jiwa yang bersih
umumnya jiwa kita akan kotor pada saat kita tidak bisa bersikap sederhana atau tidak merasa cukup dengan yang ada dan kurangnya rasa syukur dapat pula mengotori jiwa…
jadi dengan bersikap sederhana, merasa cukup dan dengan syukur termasuk ciri jiwa yang bersih
3. Keberanian….
tidak dapat disebut bersih jiwa seseorang apabila ia tidak berani mendobrak apa-apa yang dirasakan kurang dan tidak sesuai dengan hukum…
berani melaksanakan hukum al Qur’an dengan konsekkuen dan sempurna serta santun lagi bijaksana dalam menerapkannya…
tidak dapat disebut bersih jiwa seseorang apabila ia tidak berani mendobrak apa-apa yang dirasakan kurang dan tidak sesuai dengan hukum…
berani melaksanakan hukum al Qur’an dengan konsekkuen dan sempurna serta santun lagi bijaksana dalam menerapkannya…
4. Keadilan yang ditandai dengan tidak mengedepankan egoisme akan tetapi empati yang saling menyelamatkan untuk sama-sama taat kepada Alloh.
Pada saat belum dapat menerima konsep maka kita memilih untuk bersikap bijaksana dan santun agar tidak terjadi kekotoran pada jiwa kita….
Pada saat belum dapat menerima konsep maka kita memilih untuk bersikap bijaksana dan santun agar tidak terjadi kekotoran pada jiwa kita….
Bila Al Qur’an sudah mengatakan Sungguh beruntung…..
lalu mengapakan kita tidak sabar dalam membersihkannya?
Marilah kita sama-sama membersihan jiwa kita hingga maut menghampiri..
lalu mengapakan kita tidak sabar dalam membersihkannya?
Marilah kita sama-sama membersihan jiwa kita hingga maut menghampiri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar