Jumat, 05 September 2014

Ar Rahmaan

Ar Rahmaan                                     Februari 2014


Dua kata yang cukup sering diulang dalam Al Qur’an… sementara orang tidak terlalu perduli dengannya mengapakah????
apakah kurang kita mengambil pelajaran dari Ar Rahmaan dan Ar Rahiim??
ataukan kata-kata ini dianggap tidak ada kalah dengan kata-kata pembawa k’kekayaan’ kekuasaan’ dan yang lainnya???
Kenapakah para ahli hikmah, ahlik wara’ ahli qur’an dan ahli fiqih diam seribu bahasa dalam pembahasan dua Asmaul husna ini???
Sulit katanya….. riskan katanya….. ilmunya harus cukup katanya….. hanya Alloh yang tahu katanya……
loh kok gitu ya????
kalau hanya Alloh yang tahu trus kita gimana dong???
apakah telah hilang para ahli hikmah, hukum, fiqih dan auliya dari negeri kita ini sehingga pada berselimut semua tidak berani menerangkan kedua kata ini???
” Wahai orang yang berselimut (dengan kebodohan, kekakuan, keegoisan dan ketidkperdulian) bangunlah carilah penerangan Ar Rahmaanir rohiim dengan sebenar-benarnya penerangan yang tiada lekang oleh waktu….. serapilah maknanya… hayati maknanya dan amalkanlah selagi bisa….
Ar Rahmaan
Ar Rahman ini adalah satu nama kepada Dzat Allah yang memiliki ni’mat panjang dari dunia dan akhirat.
Berdasarkan pengertian asma ini siapa yang diterapan ilmu dan akal dipakai ngandung iman dan islam maka disebut mendapatkan ni’mat panjang.
Ni’mat ini langgeng dari dunia hingga akherat.
== Pemahaman atas asma ”’Ar Rahmaan”’ ==
Dalam asma Ar Rahmaan ada 4 hal yang menjadi indikator bahwa sesuatu dapat digolongkan menteladani Ar Rahmaan atau tidak yaitu :
1. Ilmu
2. Akal
3. Iman
4. Islam
Dalam pemaknaan Ar Rahmaan adalah sebuah nama/asma kepada Dzat yang memiliki ni’mat panjang atau ni’mat besar. Sementara ni’mat besar atau ni’mat pajang adalah siapa saja yang diterapan ilmu dan akal dipergunakan untuk mengamalkan iman dan islam maka termasuk ni’mat panjang atau ni’mat besar langgeng/ abadi dari dunia hingga akhirat
Dengan menggunakan 4 unsur diatas diketahui pula bahwa Ar Rahiim adalah sebuah nama/asma kepada Dzat yang memiliki ni’mat pendek atau ni’mat kecil yang hanya sebatas kehidupan di dunia saja. Ciri ni’mat kecil atau ni’mat pendek adalah siapa saja yang diterapan ilmu dan akal akan tetapi ilmu dan akalnya tidak dipergunakan untuk mengamalkan iman dan islam, jadi kesenangannya hanya sebatas di dunia saja.
Dengan pemaknaan Ar Rahmaan dan Ar Rahiim seperti diatas maka sangat jelaslah kontras mana-mana yang mendapatkan ni’mat panajang/ besar dan mana-mana yang mendapatkan ni’mat kecil. Oleh karena itu dalam Bismillaahir rohmaanir rohiim benar bila dikatakan merupakan inti dari Al Qur’an, sebab seharusnya hanya dengan Bismillaahir rohmaanir rohiim dapat menjelaskan secara global dan jelas dari kehidupan dunia hingga akhirat.
Ar Rahman ini memegang peranan yang sangat besar dalam usaha manusia mencapai ma’rifat yang sebenarnya kepada Alloh SWT, oleh karenanya disarankan seorang muslim yang ingin menyempurnakan iman dan islamnya sebaiknya memahami dengan mendalami serta mengamalkan apa-apa yang dimaksud dalam Asma’ul Husna ini.
= Penerangan =
Asma Allah ta’ala yang penting setelah nama Allah adalah Ar Rahmaan dan Ar Rahiim, akan tetapi banyaknya perbedaan pendapat dalam menafsirkannya sehingga dianggap dapat membahayakan akidah, karena apabila memahami ”Bismillaahirrohmaanirrohiim” kurang tepat apalagi bila memahami yanglain.Oleh karena itu ada baiknya apabila dilihat masing-masing kekhususannya.
Bukti yang memperkuat bahwa Ar Rahmaan ini berbeda apabila di bandingkan Ar Rahiim adalah :
A. QS Ar Rahmaan : 1 dan 2 ; Ar Rahmaan; yang mengajarkan (yang mengilmukan) Al Qur’an. Dari arti diatas sangatlah jelas bahwa Ar Rahmaan yang mengilmukan atau mengajarkan Al Qur’an sementara kita mengetahui bahwa Al Qur’an meliputi seluruh aspek dari dunia hingga akhirat jadi dapat disimpulkan bahwa Ar Rahmaan itu adalah pemilik ni’mat besar dan panjang dari dunia hingga akhirat. Sangat jelas disini tidak di sebutkan Ar Rahiim karena Ar Rohiim adalah Dzat Allah yang mutlak memiliki ni’mat pendek hanya sebatas di dunia saja. Oleh karena itu dalam menerangkan akherat atau keabadian serta tentang ibadah yang dipergunakan adalah asma Ar Rahmaan.
B. Asma atau nama Ar Rahmaan ini juga ditekankan secara khusus di dalam Al Qur’an surat Al Israa surat ke 17 ayat 110, ditekankan nama Ar Rahmaan adalah termasuk Asma’ul Husna yang disarankan secara khusus untuk diseru, mempergunakannya, mempelajari dan mengamalkannya.
C. Asma Ar Rahmaan ini dipergunakan atau dimulyakan oleh Allah swt dengan dipergunakannya sebagai nama surat di Al Qur’an yang ke 55, sementara Ar Rahiim tidak dipergunakan sebagai nama surat dalam Al Qur’an. Terlihat bahwa ini merupakan suatu ke khususan asma Ar Rahmaan dibandingkan Ar Rahiim.
D. Ada pembelajaran bahwa pada jaman jahiliyyah orang-orang musyrikpun sudah mengenal nama-nama Tuhan seperti Ar Rohiim dan lain sebagainya, akan tetapi mereka belum mengetahui atau belum pernah mendengar nama Allah swt Ar Rahmaan, sehingga mereka memperolok Rasululloh saw yang mulia pada saat berdoa menggunakan Asma ul Husna Ar Rahmaan, sehingga Allah swt ta’ala, menurunkan wahyu surat Al Isra ayat 110.
E. Banyak ayat Al Qur’an yang bila dilihat secara keseluruhan bahwa perintah beribadah, bersujud, berzikir di kaitkan dengan asma Ar Rahmaan, dan sangat jarang dengan asma Ar Rahiim.
F. Menurut Al Ghazali dalam Al Maqshad al A’la, Asma Ar Rahmaan tidak dapat dipergunakan kepada manusia karena ke khususannya sementara asma Ar Rahiim dipergunakan untuk manusia. Ada beberapa ulama lama sesudahnya yang berusaha melemahkan pendapat Imam Al Ghazali dengan berbagai alasan yang ‘nampak’ masuk akal tetapi sebenarnya adalah fitnah yang disusupkan oleh orang-orang yang dengki kepada Islam. Pendapat Imam Al Ghazali-pun semakna dengan Imam Al Qusyairi.
G. Berdasarkan hadits Abu Dawud dan At Tirmidzi, ” Aku adalah Ar Rahmaan, aku menciptakan Ar Rahiim…. (bila diresapi semakin terasa akan kekhususan, keglobal-an dan kebesaran serta keistimewaan asma Ar Rahmaan sehingga asma Ar Rahiim adalah hasil dari penciptaan Ar Rahmaan. Berdasarkan hal hadis ini asma Ar Rahmaan lebih dahulu di bandingkan dengan asma Ar Rahiim, sehingga sewajarnya sajalah bila cakupan himah dan makna yang tersembunyinyapun akan berbeda.
H. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rosululloh Saw bersabda, ” Allah ta’ala memiliki seratus bagian rahmat. Hanya satu bagian yang dicurahkanNya kepada alam semesta, dibagikanNya kepada seluruh mahlukNya. Rasa kasih sayang (Ar Rahiim) yang ada pada mahlukNya diantara sesama berasal dari bagian itu. Adapun 99 bagian lainnya disimpaNya untuk hari akhirat ketika Dia akan memberikan kepada orang yang beriman”
Jadi jelaslah rahmat terbesar itu iman dan islam ya… dan berlangsung terus hingga akherat, sehingga Ar Rahmaan adalah Dzat yang memiliki Mutlak Ni’mat panjang atau besar dari dunia hingga di akherat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar