Bismillaahir rohmaanir rohiim
Tadi malam melihat catatan Mama tentang bagaimanakah caranya untuk menjadi hamba, abdul atau abdal itu…. bagimana meningkatkannya…..
Ternyata dapat di kelompokkan menjadi :
SADAR _ SABAR_SYUKUR_TAWAKAL
keempat keadaan di atas di perjelas dengan tiga kondisi
Tahap Awal
1. Yakin
2. Taubat atau bebersih lahir dan bathin
QS. Al Baqoroh 2:222 ‘Sesungguhnya Alloh ta’ala menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri’
3. Takwa
4. Khalwat atau uzlah
Daripada tergoda… silahkan perngi menyendiri deh… maksudnya bukan sekedar pergi ke gunung atau ke gua….
pada saat banyak hawa nafsu berseliweran dan merajalela kita harus menyendiri tidak mengikuti dan tidak dapat ditundukkan oleh hawa nfsu kita yang membawa kejelekkan….
Tahap Pertengahan
1. Khauf
Takut dalam hidup ini melakukan kesalahan yang tidak dikehendaki dalam Al Qur’an. Takut dalam hidup ini sia-sia saja. Takut dalam hidup ini tidak beribadah dengan benar. Takut tidak bisa ma’rifat kepada Alloh ddengan sebenar-benarnya ma’rifat. Takut tidak bisa beribadah kepada Alloh ta’ala dengan sebenar-benarnya ibadah.
2. Raja’
Berharap …. panjang pengharapan untuk bertemu dengan Alloh dalam keadaan yang di Ridho’inya…. QS Al An kabut : 5 ‘ Siapa saja yang berharap untuk bertemu dengan kudrot dan irodatnya Alloh ta’ala, maka sesungguhnya yang dijanjikan itu pasti Akan datang’
3. Khusyu
QS Al Mukminuun : 1-2 “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, mereka itu khusyu dalam shalatnya”
4. Mahabbah
cinta oh cinta….. coba deh pikirkan cinta yang gimana sih yang bisa ningkatkeun kadar ke Abdul-an dan ke abdal- kita???
Tahap Akhir
1. Juhud atau mujahadah
‘ zuhud atau juhud’ ini berarti benar-benar menjalankan apa yang diperintahkan oleh alloh melalui hukum-hukumNya Alloh ta’ala.
Upaya-upaya seseorang untuk bersungguh-sungguh dalam mendekatkan diri kepada Alloh ta’ala….
QS Al Ankabut : 69 ‘ Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh (jihad) untuk mencari keridoa-an KAmi, maka Kami akan menunjukkan jalan KAmi’
2. Wara’
(meninggalkan segala sesuatu ayang tidak jelas hukumnya atau meragukan) tetapi dalam kaidah asma wara itu adalah menyerahkan diri atau menyarandekeun diri kana hukum-hukumNa Alloh ta’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar